Kamis, 31 Maret 2016

BAB 2 PROGRAM PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT



BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS HASIL

A. Pendidikan Keterampilan Hidup Siswa SLTP
Di saat kemiskinan dan krisis multidimensional melanda Indonesia, banyak keluarga tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang secara sehat. Pendidikan ketrampilan hidup ‘’sehat’’ sangat perlu diupayakan sebagai salah satu penyaring sehingga dampak yang lebih buruk pada anak tidak terjadi.
Sehubungan dengan hal tersebut Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Departemen Pendidikan Nasional menandaskan empat alasan pokok mengapa pendidikan keterampilan hidup sehat itu perlu diberikan khususnya pada peserta didik SLTP dan sederajat.
1. Masa remaja adalah masa yang sangat rentan terhadap berbagai risiko kesehatan, baik karena sikap atau perilakunya sendiri maupun karena dorongan, rangsangan, atau paksaan pihak luar yang dapat menyebabkan sakit atau cacat.
2. Di dalam perkembangan zaman yang makin bersifat individualistik dan pluralistik, anak perlu belajar bekerja sama, menghargai orang lain, berpikir kritis, berkomunikasi dengan baik, dan lain-lain.
3. Situasi remaja yang lekat dengan berbagai tekanan bentuk kelompok, memerlukan dikembangkannya sikap yang tegas, kemampuan menolak, dan kemampuan untuk memutuskan hal-hal yang penting dalam hidupnya.
4. Situasi kerja yang akan dihadapinya nanti memerlukan orang-orang yang sadar betul siapa dirinya, memiliki kebanggaan dan kepercayaan diri, serta mampu mempengaruhi orang lain secara positif dan konstruktif. Pengertian pendidikan ketrampilan hidup sehat adalah kegiatan yang bertujuan untuk melaksanakan pendidikan dan meningkatkan ketrampilan serta memberikan informasi yang tepat dan benar tentang bagaimana cara melaksanakan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, pendidikan ketrampilan hidup sehat juga akan mempunyai sumbangan yang besar terhadap peningkatan perkembangan perseorangan da

2
sosial, perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia, dan pencegahan terhadap masalah-masalah
kesehatan sosial dengan mengingat bahwa konsep dasar pendidikan ketrampilan hidup sehat adalah :
* Demokratisasi- menghargai hak dan perbedaan masing-masing.
* Tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.
* Perlindungan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Program pendidikan ketrampilan hidup sehat ini tentu secara langsung dan tak langsung dapat memberikan kontribusi bagi percepatan tercapainya pola hidup sehat yang berbudaya.
B. Pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS)
Dalam menangani kesehatan remaja perlu tetap diingat dengan optimisme bahwa bila remaja dibekali dengan keterampilan hidup sehat maka remaja akan sanggup menangkal pengaruh yang merugikan bagi kesehatannya. Pendidikan ketrampilan hidup sehat merupakan adaptasi dari life skills education (LSE).
 Pengertian :
• life skills : Kompetensi psikososial yang diperlukan seseorang dalam mengatasi tantangan dan kebutuhan hidup sehari-hari secara efektif (WHO 1997).
• Keterampilan ini mempunyai peran penting dalam promosi kesehatan dalam lingkup yang luas, yaitu: kesehatan fisis, mental, dan sosial.
• Ada 10 (sepuluh) kompetensi/ keterampilan yang merupakan keterampilan inti dalam PKHS yaitu :
1. Empati: adalah kemampuan untuk memposisikan perasaan orang lain pada diri sendiri, bahkan untuk situasi yang tidak  menolong kitaàterbiasa bagi kita sekalipun  memberi dorongan/semangat dan hidup toleransi dengan sesama.
• 2. Kesadaran diri: Kemampuan untuk mengenal diri sendiri tentang karakter, kekuatan-kekuatan dan kelemahankelemahannya, keinginan dan  dapat membantuàketidakinginan  mengetahui sedang stress atau dalam keadaan tertekan.
• 3. Pengambilan keputusan: Kemampuan yang dapat membantu kita untuk mengambil

3
keputusan secara konstrktif, dengan membandingkan pilihan alternatif dan efek samping yang akan terjadi.
4. Pemecahan masalah: Kemampuan yang memungkinkan kita dapat menyelesaikan permasalahan secara konstruktif didalam kehidupan.
• 5. Berpikir kreatif: Kemampuan untuk menggali alternatif yang ada dan berbagai konsekwensinya dari apa yang kita lakukan atau tidak, dalam membuat keputusan atau penyelesaian masalah.
• 6. Berfikir kritis: Kemampuan untuk menganalisa informasi dan pengalamanpengalaman secara obyektif
• 7. Komunikasi efektif: Kemampuan untuk mengekspresikan diri secara verbal maupun non verbal yang mengikuti budaya dan situasi. • 8. Hubungan interpersonal: Kemampuan yang dapat menolong kita berinteraksi dengan sesama secara positif. Hal ini menyangkut menjaga persahabatan yang harmonis.
• 9. Mengatasi emosi: Kemampuan keterlibatan pengenalan emosi dalam diri dan orang lain, sehingga menjadi sadar bagaimana emosi mempengaruhi tingkah laku dan dapat menjawab tantangan emosi secara tepat. Emosi yang timbul seperti kemarahan, kesedihan, dapat menimbulkan efek negatif jika tidak diatasi secara tepat.
• 10. Mengatasi stress: Kemampuan pengenalan sumber-sumber yang menyebabkan stress dalam kehidupan, bagaimana efeknya dan cara mengontrol diri terhadap derajat/tingkat stress. Kemudian bertindak menghindari / mengurangi stress tersebut.

Peningkatan keterampilan psikososial ini dapat memberi kontribusi yang berarti dalam kehidupan keseharian adalah keterampilan mengatasi masalah perilaku yang berkaitan dengan ketidak sanggupan mengatasi stres dan tekanan dalam hidup dengan baik.
Pendidikan ketrampilan hidup sehat dapat diberikan secara berkelompok di mana saja, antara lain: di sekolah, puskesmas, sanggar, rumah singgah, dan sebagainya.


4
Dengan menerapkan ajaran PKHS, remaja dapat mengambil keputusan segera untuk menolak ajakan tersebut, merasa yakin akan kemampuannya menolak ajakan tersebut, berpikir kreatif untuk mencari cara penolakan agar tidak menyakiti hati temannya dan mengerahkan kemampuan berkomunikasi secara efektif dan mengendalikan emosi, sehingga penolakan akan berhasil dilaksanakan dengan mulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar