BAB
II
IDENTIFIKASI
DAN ANALISIS HASIL
A. Pengantar
Satu di antara dimensi
kompetensi Kepala SMP/MTs adalah kewirausahaan. Kewirausahaan di sini dalam
makna untuk kepentingan pendidikan yang bersifat sosial bukan untuk kepentingan
komersial. Kewirausahaan dalam bidang pendidikan yang diambil adalah
karakteristiknya (sifatnya) seperti inovatif, bekerja keras, motivasi yang
kuat, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik, dan memiliki naluri
kewirausahaan; bukan mengkomersilkan SMP/MTs. Semua karakteristik tersebut
bermanfaat bagi KepalaSMP/MTs dalam mengembangkan SMP/MTs, mencapai
keberhasilan SMP/MTs, melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin,
menghadapi kendala SMP/MTs, dan mengelola kegiatan SMP/MTs sebagai sumber
belajar siswa.
1. Kewirausahaan
a. Kewirausahaan
Definisi Kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah proses menciptakan sesuatu yang baru
dan berani mengambil risiko dan mendapatkan keuntungan. Para ahli sepakat bahwa
yang dimaksud dengan kewirausahaan menyangkut tiga perilaku yaitu: a. kreatif,
b. komitmen (motivasi tinggi dan penuh tanggung jawab), dan c. berani mengambil
risiko dan kegagalan. Kewirausahaan adalah proses inovasi dan kreasi (Kuratko
& Hodgetts, 1989; Hisrich & Peters, 2002). Orang yang berwirausaha
disebut wirausahawan (entrepreneur). Entrepreneur adalah inovator dan kreator
(Kao, 1991). Entrepreneur ialah seorang inovator (Hisrich & Peters, 2002).
KEWIRAUSAHAAN adalah singkatan dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan luas, Inovatif,
Rencana bisnis, Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Antusias,
Negosiatif.(Anonim 1, 2005)
b. Ciri-ciri
wirausaha yang berhasil
Ciri-ciri wirausaha
yang berhasil adalah: a. Inisiatif, b. pantang menyerah (ulet), c. memiliki standar mutu
yang tinggi, d.hemat, e. selalu mencari solusi terbaik (kreatif
memecahkan masalah), f. berani mengambil risiko yang diperhitungkan, g.
persuasif, h.bertindak jika ada peluang, i. haus informasi, j.
sistematis, k. percaya diri, l. tegas, m.menggunakan strategi yang berpengaruh,
n. mandiri, o. optimis, p. dinamis, q. inovatif, r. cerdik (cerdas), s. mau
belajar sepanjang hayat, t. supel atau luwes (fleksibel), u. umpan balik
ditanggapi responsif), v. berorientasi pencapaian tujuan, w. membangun masa
depan, x.komunikatif (termasuk pendengar yang baik), y. enerjitik, a’
berorientasi pada keuntungan, b’ integritas, c’ agresif, d’ kompetitif, e’
egoistis, f’ petualang, g’ perfeksionis, h’ kooperatif, i’ imajinatif, j’
pribadi yang menyenangkan, k’ jujur, l’ orientasi pada perubahan, m’ disiplin
(mengendalikan diri), n’ visioner, o’ pengelola perubahan, p’ ingin
berprestasi, r’ organisator, s’ pekerja keras, t’ motivasi kuat (komitmen), u’
antusias, dan m’ negosiatif. o’ mampu memasarkan jasa/produk. (Hawkin &
Turia, 1986; Anonim 1, 2005; Anonim 2, 2005; Anonim 3, 2005, Anonim 4, 2005,
Anonim 5, 2005, Anonim 6, 2005, Anonim 7, 2002, Kuratko & Hodgetts, 1989;
Meredith, et al; 1989; Kao, 1991; Hisrich & Peters, 2002; Overton, 2002;
2002; Lambing & Kuehl, 2005).
Dari ciri-ciri
wirausaha yang disebutkan di atas untuk kepala sekolah dibatasi pada: inovatif,
pekerja keras, motivasi tinggi, pantang menyerah, selalu mencari solusi
terbaik. Naluri kewirausahaan menyangkut semua sifat- sifat di atas.
c. Manfaat
kompetensi kewirausahaan bagi Kepala SMP/MTS
Manfaat kompetensi
kewirausahaan bagi Kepala SMP/MTS adalah: a. mampu menciptakan inovasi yang
berguna bagi pengembangan SMP/MTS, b. bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
SMP/MTS sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, c. memiliki motivasi yang
kuat untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
sebagai pemimpin SMP/MTS, d. pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik
dalam menghadapi kendala SMP/MTs, e. memiliki naluri kewirausahaan sebagai
sumber belajar siswa, dan f. untuk menjadi teladan bagi para guru khususnya
mengenai kompetensi kewirausahaan.
d. Menjadi
seorang wirausaha yang sukses
Kepala sekolah sebagai
seorang wirausaha yang sukses harus memiliki tiga kompetensi yaitu pengetahuan,
keterampilan, dan sifat kewirausahaan. Ketiga kompetensi tersebut
saling berkaitan. Kompetensi merupakan penguasaan pengetahuan, keterampilan,
dan sifat. Pengetahuan adalah kumpulan informasi yang disimpan di otak dan
dapat dipanggil jika dibutuhkan. Keterampilan adalah kemampuan menerapkan
pengetahuan. Sifat adalah sekumpulan kualitas karakter yang membentuk
kepribadian seseorang (Anonim 4, 2005). Seseorang yang tidak memiliki ketiga
kompetensi tersebut akan gagal sebagai wirausaha yang sukses.
Keterampilan-keterampilan (skills) yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha
menurut Hisrich & Peters (2002) adalah keterampilan teknikal, manajemen
bisnis, dan jiwa kewirausahaan personal. Keterampilan teknikal meliputi: mampu
menulis, berbicara, mendengar, memantau lingkungan, teknik bisnis,
teknologi, mengorganisasi, membangun jaringan, gaya manajemen, melatih, bekerja
sama dalam kerja tim (teamwork). Manajemen bisnis meliputi: perencanaan bisnis
dan menetapkan tujuan bisnis, pengambilan keputusan, hubungan manusiawi,
pemasaran, keuangan, pembukuan, manajemen, negosiasi, dan mengelola perubahan.
Jiwa wirausaha personal meliputi: disiplin (pengendalian diri), berani
mengambil risiko diperhitungkan, inovatif, berorientasi perubahan, kerja keras,
pemimpin visioner, dan mampu mengelola perubahan.
Contoh Tokoh-tokoh
wirausaha yang sukses di bidang pendidikan antara lain adalah Raden Ajeng
Kartini dengan Sekolah Kartini, Ki Hajar Dewantoro
dengan Taman Siswa, Ciputra dengan Universitas Entrepreneurship, pendiri
sekolah Global Jaya.
2. Inovasi
a.
Pengantar
Satu di antara lima
kompetensi kewirausahaan Kepala SMP/MTS adalah menciptakan inovasi yang berguna
bagi pengembangan sekolah. Untuk meningkatkan kompetensi inovasi Kepala
SMP/MTS, maka Kepala SMP/MTS hendaknya mengetahui dan mampu menerapkan konsep
dan teori inovasi dalam mengembangkan sekolahnya. Esensi kewirausahaan adalah
inovasi dan kreasi. Oleh sebab itu, Kepala SMP/MTS dituntut memiliki sifat
inovatif dan kreatif dalam mengembangkan sekolahnya.
b.
Definisi
Inovasi
Inovasi adalah fungsi
utama kewirausahaan. Inovasi adalah menciptakan sesuatu yang baru atau tampil
beda (Drucker, 1985).
c.
Tujuan
Kepala SMP/MTS memiliki kompetensi inovasi
Kepala SMP/MTS perlu
memiliki kompetensi inovasi untuk mengembangkan sekolahnya.
d.
Ciri-ciri
orang yang inovator
Orang yang inovator
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. a. Mengerjakan tugas dengan cara yang
tidak umum. b. Menemukan masalah dan memecahkannya dengan cara yang tidak umum.
c. Lebih tertarik pada hasil daripada proses. d. Tidak senang pada pekerjaan
yang bersifat rutinitas. e. Kurang senang pada kesepakatan. g. kurang sensitif
terhadap orang lain (Kirton, 1976).
e. Cara melakukan inovasi
Cara melakukan inovasi
adalah sebagai berikut. a. Anda harus ke luar dari kawasan yang membuat Anda
nyaman. b. Jangan berpikir apa adanya (yang sudah umum). c. Bergerak lebih
cepat dibanding orang lain (pesaing) agar tidak didahului orang lain. d.
Dengarkan ide stakeholders sekolah. e. Bertanyalah kepada warga sekolah dan
stakeholders apa yang perlu diubah di sekolah ini secara berkala. f. Dorong
diri sendiri dan orang lain untuk cepat bergerak tetapi selamat. g. Berharap
untuk menang, dan memiliki kesehatan dan kekuatan. h. Rekreasi secukupnya untuk
mendapatkan ide-ide baru (Anonim 3, 2005). Ke delapan cara di atas dapat
dilakukan secara sendiri-sendiri atau dikombinasikan.
Contoh Yohanes Surya
menemukan cara-cara pembelajaran fisika yang inovatif sehingga menghasilkan
juara olimpiade fisika tingkat dunia. Penemu jarimatika menemukan pembelajaran
matematika di SD. Phytagoras menemukan rumus Phytagoras dalam matematika.
Thomas Edison yang menemukan listrik. Marie Curie yang menemukan radium dan
polium. Bill Gate yang menemukan program Microsoft.
3. Bekerja Keras
A. Pengantar
Usaha mengembangkan
SMP/MTs memerlukan banyak tenaga, pikiran, dan biaya serta membutuhkan
kemampuan bekerja dalam rentang waktu yang lama. Jika perlu bekerja keras
secara terus-menerus. Anda sebaiknya jangan hanya mengandalkan bekerja keras
atau mengandalkan fisik tetapi juga mengandalkan kerja cerdas atau mengandalkan
otak. Dengan demikian dapat menghemat tenaga, pikiran, dan biaya (Collis &
Le Boeuf, 1997).
B. Definisi Kerja
Keras
Kerja keras ialah
kegiatan yang banyak menguras tenaga, pikiran, dan waktu untuk menyelesaikan
sesuatu. Kerja keras kadang lupa waktu, lupa kesehatan, dan lupa lainnya. Orang
yang keranjingan kerja keras disebut workcholic. Orang kadang-kadang sering
salah perhitungan. Dengan kerja keras tanpa mengenal waktu dan kesehatan; maka
akan banyak mendapatkan uang. Tetapi mereka lupa apa gunanya uang banyak kalau
akhirnya jatuh sakit. Kadang-kadang semua uang yang sudah terkumpul tidak cukup
untuk menyembuhkan penyakit. Oleh sebab itu, perlu keseimbangan antara kerja
keras dan istirahat. Motif orang bekerja keras bermacam-macam. Ada yang untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya (sandang, pangan, papan, rekreasi, dan uang) yang
selalu tak terbatas atau tak pernah cukup, untuk melakukan yang terbaik, untuk
mendapatkan penghargaan atau, ingin mengaktualisasikan dirinya. Jika seseorang
ditanya, “Mengapa Anda sukses?”. Jawabnya cenderung adalah karena kerja keras
(Collis & Le Boeuf, 1997). 1. Tujuan Kepala SMP/MTS berkerja keras Kepala
SMP/MTs bekerja keras untuk mencapai keberhasilan SMP/MTs sebagai organisasi
pembelajar yang efektif. 2. Caranya agar kita orang mau bekerja keras a.
Tanamkan keyakinan bahwa banyak bukti keberhasilan seseorang karena kerja
keras. Apabila kita ditanya tentang keberhasilan kita, maka jawaban kita adalah
berkat kerja keras.. b. Tanamkan keyakinan, “Saya harus bekerja keras agar yang
saya butuhkan tercapai”. “Jangan mengharapkan sesuatu, jika tidak berbuat
sesuatu”. c. Tanamkan keyakinan, saya ingin jadi orang yang bermanfaat. Banyak
penganggur ingin bekerja. Mengapa mereka yang sudah mendapat pekerjaan ingin
menganggur? d. Tentukan target yang harus dicapai. e. Tunjukkan kerja keras
Anda untuk dijadikan contoh bawahan Anda. Kelima cara di atas dapat dilakukan
sendiri-sendiri atau dikombinasikan agar saling melengkapi.
4.
MOTIVASI KUAT
(KOMITMEN) DAN PANTANG MENYERAH
A. Pengantar
Motivasi merupakan
salah satu alat atasan agar bawahan mau bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai
dengan yang diharapkan. Pengetahuan tentang motivasi membantu para Kepala
SMP/MTS untuk menumbuhkan motivasi kerja yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah. Teori
cara memotivasi diri sendiri ini bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri
tetapi juga bawahan kepala sekolah/madrasah. Motivasi adalah keinginan untuk
memenuhi kebutuhan. Motivasi membantu wirausaha dalam menggunakan sikap mereka
untuk mengendalikan situasi Kepala SMP/MTS sebagai wirausaha harus memiliki
motivasi yang kuat untuk mencapai sukses. Mereka bekerja keras untuk memcapai
tujuan yang mulya. Mereka menetapkan sendiri tujuannya dan berusaha keras untuk
mencapainya.
B. Uraian
1. Definisi Motivasi
Motivasi adalah keinginan yang melatarbelakangi seseorang untuk melakukan
sesuatu (Husaini Usman, 2009).
2. Tujuan Kepala
SMP/MTS memiliki motivasi yang kuat Kepala SMP/MTS perlu memiliki motivasi yang
kuat agar sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin
SMP/MTS.
3. Cara menumbuhkan
motivasi yang kuat untuk diri sendiri a. Berpikiran positif. Ketika mengkritik
orang begitu terjadi ketidakberesan, tetapi kita lupa memberi dorongan positif
agar mereka terus maju. Jangan mengkritik cara kerja orang lain kalau kita sendiri
tidak mampu member contoh terlebih dahulu. b. Menciptakan perubahan yang kuat.
Adanya kemauan yang kuat untuk mengubah situasi oleh diri sendiri. Mengubah
perasaan tidak mampu menjadi mampu, tidak mau menjadi mau. Kata, ”Saya juga
bisa” dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi. c. Membangun harga
diri. Banyak kelebihan kita sendiri yang tidak dimiliki orang lain. d.
Memantapkan pelaksanaan. Ungkapkan dengan jadwal yang jelas dan laksanakan.. e.
Binalah keberanian, kerja keras, bersedia belajar dari orang lain. f. Ingin
selalu melakukan yang terbaik g. Membasmi sikap suka menunda-nunda. Hilangkan
sikap menunda-nunda dengan alasan pekerjaan itu terlalu sulit dan segeralah
untuk memulai. Ketujuh cara di atas dapat dilakukan sendiri-sendiri atau kombinasi
agar saling melengkapi.
4. Definisi Pantang
Menyerah
Pantang menyerah
adalah daya tahan seseorang bekerja sampai sesuatu yang diinginkannya tercapai.
Pantang menyerah adalah kombinasi antara bekerja keras dengan motivasi yang
kuat untuk sukses. Orang yang pantang menyerah selalu bekerja keras dan
motivasi kerjanya tak pernah pudar.
5. Tujuan Kepala
SMP/MTS memiliki sifat pantang menyerah? Kepala SMP/MTS perlu memiliki sifat
pantang menyerah agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi kendala yang
dihadapi SMP/MTS.
6. Cara Menumbuhkan
Sifat Pantang Menyerah
Cara untuk menumbuhkan
sifat pantang menyerah adalah selalu menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah
letih atau sakit dan menguatkan hati agar tidak mudah berputus asa dalam
mencapai sesuatu yang diinginkan.
5. KREATIVITAS UNTUK SELALU MENCARI SOLUSI
TERBAIK
A. Pengantar
Salah satu tugas
Kepala SMP/MTS adalah mendapatkan solusi terbaik dalam menghadapi
kendala-kendala di sekolah. Untuk mendapatkan solusi terbaik tersebut minimal
ada dua teori yang dapat dipraktikkan yaitu sebagai berikut. 1. Kreativitas. 2.
Pemecahan masalah (solusi).
B. Definisi
Kreativitas
Kreativitas adalah
kemampuan untuk merancang, membentuk, membuat, atau melakukan sesuatu dengan
cara baru atau berbeda (Anonim 3, 2005). Kemampuan menghasilkan solusi yang
kreatif atas kebutuhan SMP/MTS atau masalah yang ada di SMP/MTS dan
memasarkannya sering menjadi indikator pembeda antara kesuksesan dan kegagalan
dalam mewirausahakan sekolah. Juga membedakan sekolah yang sudah tumbuh pesat
dengan sekolah yang biasa-biasa saja. Agar memiliki kreativitas, Kepala SMP/MTS
perlu membuka pikiran dan mata (Anonim 3, 2005).. Kreativitas dan inovasi
merupakan konsep kembar yang saling berhubungan, namun seringkali dikaji secara
terpisah dengan menggunakan metode dan model yang berbeda. Mengingat
kreativitas dipahami sebagai kapabilitas melahirkan, mengembangkan dan mengubah
gagasan, proses, produk, mode, model, pelayanan dan perilaku tertentu, maka
inovasi adalah proses penerapan kreativitas secara faktual ke dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam dunia pendidikan, inovasi sekolah termasuk di dalamnya
inovasi pengajaran juga mengalami terobosan yang sangat cepat, sehingga sekolah
yang tidak memprioritaskan program inovasi akan ditinggalkan oleh masyarakat.
Berdasarkan uraian di
atas terlihat hubungan erat antara konsep kreativitas dan inovasi yang keduanya
sangat diperlukan dalam mengembangkan sekolah. Kreativitas tanpa inovasi
bagaikan pisau tajam yang tidak pernah dipakai, sedangkan inovasi tanpa
dilandasi kreativitasi tidak menghasilkan sesuatu yang baru bagi organisasi
sekolah. Dengan pengertian tersebut, inovasi secara sederhana dapat dipahami
sebagai proses pengenalan cara baru dan lebih baik dalam mengerjakan berbagai
hal dalam lembaga pendidikan (sekolah). Seseorang yang kreatif memiliki
ciri-ciri sebagai berikut : a. Cenderung melihat suatu persoalan sebagai
tantangan untuk menunjukkan kemampuan diri. b. Cenderung memikirkan alternatif
solusi/tindakan yang tidak dilakukan oleh orang-orang pada umumnya atau bukan
sesuatu yang sudah biasa dilakukan. c. Tidak takut untuk mencoba hal-hal baru.
d. Mau belajar mempergunakan cara, teknik dan peralatan baru. e. Tidak takut
dicemoohkan oleh orang lain karena berbeda dari kebiasaan f. Tidak malu bertanya
berbagai informasi tentang sesuatu hal yang dianggap menarik. g. Tidak cepat
puas terhadap hasil yang diperoleh. h. Toleran terhadap kegagalan dan frustasi.
i. Memikirkan apa yang mungkin dapat dilakukan atau dikerjakan dari suatu
kondisi, keadaan atau benda. j. Melakukan berbagai cara yang mungkin dilakukan
dengan tetap berdasar pada integritas, kejujuran, menjunjung sistem nilai, dan
bertujuan positif. k. Tindakan yang dilakukan efektif, efisien, dan produktif.
2. Tujuan Kepala
SMP/MTS memiliki Kreativitas? Kepala sekolah memiliki kreativitas sebagai alat
untuk mencari solusi terbaik.
3. Cara Berkreativitas
Cara berkreativitas antara lain adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan kesadaran berarti belajar untuk memperhatikan
hal-hal yang biasanya tidak kita hiraukan sehingga dapat membuka pikiran kita.
b. Curah pendapat (brain storming) adalah sebuah teknik untuk menghasilkan
banyak ide baru. c. Mengubah ide-ide yang sudah ada. d. Mempelajari teknik
berpikir kraetif dari buku-buku. e. Mengikuti diklat kreativitas dan
mempraktikkannya. f. Mencatat ide-ide baru kemudian mengembangkannya. g.
Bergaul dengan orang-orang yang kreatif. h. Ubah sudut pandang orang-orang yang
kreatif. i. Pelajari proses perubahan ide. j. Teratur berolah raga untuk menjaga
kesehatan. k. Apresiasi terhadap seni. l. Cari pembimbing yang dapat membantu
menemukan ide baru.
4. Bagaimana mencari
solusi terbaik dengan teori pemecahan masalah? Dengan menggunakan
langkah-langkah IDEAL yaitu: Identifikasi Masalah, Dipilih masalah yang
prioritas (sangat penting dan sangat mendesak) dan alternatif pemecahannya,
Evaluasi alternatif dengan kriteria: Legalistis, Praktis, dan Realistis,
Alternatif penilaian pilih yang terbesar sebagai solusi terbaik, Laksanakan dan
lihat kembali (reviu) untuk revisi jika perlu. Legalistis adalah tidak
bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Bobot: 5 sangat
legalistis dan seterusnya 1 sangat tidak legalistis. Praktis adalah mudah
dilaksanakan dan terpakai/ada manfaatnya. Bobot 5 sangat praktis dan seterusnya
sampai 1 sangat tidak praktis. Realistis adalah dapat diwujudkan. Bobot 5 sangat
realistis sampai 1 sangat tidak realistis. Contoh: Alternatif Legalistis (L)
Praktis (P) Realistis (R) LxPxR Solusi *) Pilih nilai terbesar sebagai solusi
terbaik
6.
MEMILIKI NALURI
KEWIRAUSAHAAN
A. Pengantar
Naluri atau jiwa
kewirausahaan adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang wirausaha. Pada
kegiatan belajar 1 minimal terdapat 47 yang menjiwai kewirausahaan. Sifat-sifat
itu tentu ada yang tumpang tindih bahkan bertentangan. Misalnya tegas tetapi
juga harus luwes. Setiap Kepala SMP/MTS harus memiliki naluri kewirausahaan
sebagai sumber belajar peserta didik. Artinya, untuk menghasilkan guru dan
siswa yang bernaluri wirausaha sejak usia dini, maka kepala sekolah harus
menjadi contoh bagaimana kita bernaluri kewirausahaan. Sebelum naluri kewirausahaan
kepala sekolah menjadi contoh para guru dan siswanya, maka kepala sekolah harus
menilai potensi dirinya terlebih dahulu apakah ia memang sudah memiliki jiwa
kewirausahaan. Dengan penilaian ini, kepala sekolah dapat merefleksikan dirinya
untuk meningkatkan naluri kewirausahaan.
B. Naluri
Kewirausahaan
Kepala
Sekolah/Madrasah Kepala sekolah diharapkan mampu mengenal naluri kewirausahaan
mereka sebagai bekal untuk menjadi contoh dan sumber belajar siswa- siswanya.
Naluri kewirausahaan di lingkungan bisnis yang bersifat komersil di samping 46
jiwa kewirausahaan ditambah jiwa intuisi bisnis dan pemasaran. Naluri
kewirausahaan ada 47 naluri. Ciri-ciri wirausaha yang berhasil adalah: 1. Inisiatif, 2. pantang menyerah
(ulet), 3. memiliki standar
mutu yang tinggi, 4. hemat, 5. selalu mencari
solusi terbaik (kreatif memecahkan masalah), 6. berani mengambil
risiko yang diperhitungkan, 7. persuasif, 8. bertindak jika ada
peluang, 9. haus informasi, 10. sistematis, 11. percaya diri, 12. tegas, 13. menggunakan strategi
yang berpengaruh, 14. mandiri, 15. optimis, 16. dinamis, 17. inovatif, 18. cerdik (cerdas), 19. mau belajar
sepanjang hayat, 20. supel atau luwes (fleksibel),
21.
umpan balik ditanggapi responsif), 22. berorientasi
pencapaian tujuan, 23. membangun masa depan, 24. komunikatif
(termasuk pendengar yang baik), 25. enerjitik, 26 berorientasi pada
keuntungan, 27 integritas, 28 agresif, 29 kompetitif, 30.
egoistis,
31.
petualang,
32. perfeksionis, 33.
kooperatif,
34.
imajinatif,
35.
pribadi
yang menyenangkan, 36. jujur, 37. orientasi pada
perubahan, 38. disiplin (mengendalikan diri), 39. visioner, 40.
pengelola
perubahan, 41. ingin berprestasi, 42.
organisator,
43.
pekerja
keras, 44.
motivasi
kuat (komitmen), 45. antusias, dan 46.
negosiatif.
47.
mampu
memasarkan jasa/produk. (Hawkin & Turia, 1986;)