BAB
IV
PENUTUP
Supervisi
pendidikan mempunyai peranan signifikan dalam mendinaisasi kualitas pendidikan
di sekolah. Guru sebagai target utama supervisi sering kali menunjukkan banyak
kel;emahan, diantaranya tidak disiplin ketika mengajar, sering memakai
pendekatan kekerasan, tidak mengembangkan ilmu dan wawasan, malas mengikuti
diskusi, seminar, pelatihan, work shop, dan sejenisnya. Ia merasa sudah pintar
sehingga tidak mau menerima masukan, ide, dan gagasan orang lain.
Keleahan-kelemahan guru inilah yang mendorong supervisor untuk aktif melakukan
supervisi secara cermat, gradual, dan fungsional.
Kata
kunci dalam supervisi memang supervisor. Ia adalah pemegang kebijakan,
pengendali, dan pengatur irama supervisi yang berdampak besar dalam dunia
pendidikan. Supervisor harus banyak membaca buku-buku supervisi, mengikuti
seminar, diskusi, pelatihan, work shop, simposium, dan lain-lain tentang
supervisi. Selain itu, ia juga harus banyak melakukan penelitian, baik
kuantitatif, kualitatif, atau campuran keduanya, banyak menulis, berorganisasi,
dan lain-lain. Dari kegiatan ini, supervisor akan mempunyai kompetensi yang berkualitas dalam elakukan supervisi. Sehingga,
pengaruhnya besar dalam mendinamisasi kualitas lembaga pendidikan.
Berbagai
macam kajian dalam program ini, mulai dari Pengertian Supervisi, Pengertian
Supervisi Pendidikan, Komponen dan Prinsip Supervisi Pendidikan, Analisis Pendidikan (di Sekolah) oleh Supervisor, Tujuan Supervisi, Fungsi Supervisi, Peranan Supervisi Pendidikan, Tipe atau
Gaya Supervisi Pendidikan, Proses Supervisi Pendidikan, Prinsip Supervisi, Beberapa Kendala Pelaksanaan
Supervisi di Sekolah, Pedoman Pelaksanaan Supervisi,
Tugas Kepala Sekolah sebagai Supervisor, Kompetensi Kepala Sekolah sebagai Supervisor
adalah untuk rangka membantu para supervisor enjalankan tugasnya. Visi dalam
melahirkan lembaga pendidikan yang kompetitif seharusnya ada pada jiwa
supervisor. Formalitas yang lebih menekankan birokrasi-prosedural yang
menganaktirikan esensi dan substansi sudah saatnya diakhiri. Formalitas ini
menghancurkan kualitas sehingga kemajuan sekolah tersendat.
Tidak ada kata terlambat dalam
melakukan percepatan kualitas. Semua kebijakan dan langkah pasti membawa
resiko. Namun, itulah tanggung jawab supervisor, khususnya kepala sekolah. Ia
harus berani mengambil keputusan pada saat yang tepat, berani menanggung resiko
atas keputusan yang diambil, kreatif mengelola konflik kepentingan, dan selalu
responsif terhadap perubahan yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar