BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi
sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan
pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan
lingkungan. Dengan begitu disana kita bisa belajar bagaimana cara
menyikapi diri kita ketika berhadapan dengan suatu masalah sehingga kita bisa
menyelesaikannya. Dengan pendewasaan maka kita dapat menyikapi masalah kita
dengan baik dan kita juga mampu berinteraksi sebagai mana peran kita didalam
suatu lingkungan. Begitu pula dengan struktur organisasi sekolah. Struktur
organisasi sekolah adalah struktur yang mendasari keputusan para Pembina atau
Pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah yang
strategis. Struktur oganisasi juga tidak lepas dengan wewenang dan tanggung jawab.
Wewenang yaitu hak untuk memerintah orang lain untuk melalukan atau
tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai. Sedangkan tanggung jawab
yaitu permintaan pertanggung jawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang
dilimpahkan kepadanya. Pertanggung jawaban sendiri memiliki arti sebagai
penjumlahan kegiatan yang telah dilakukan karena pendiskripsian wewenang.
Selain itu ada juda pendekatan-pendekatannya. Yaitu, Peningkatan Mutu
Pendidikan dan perencanaan pembangunan. Dengan demikian organisasi sekolah
dapat tercapai.
Usaha
pengorganisasian sekolah adalah sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja bermuara pada produktivitas kerja yang terarah pada tujuan
institusional masing-masing. Sekolah sebagai organisasi kerja yang didalamnya
bekerjasama sejumlah personal sangat tergantung pada manuasia yang menjadi
penggeraknya. Sebuah sekolah harus diorganisasi sebagai lembaga pendidikan
untuk mencapai tujauan institusional tersebut.
Untuk
itu pengorganisasian sebuah sekolah harus difokuskan pada usaha mengarahkan
semua kemampuan, untuk membantu perkembangan potensi yang dimiliki anak-anak
secara maksimal, agar berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakatnya.
B. Saran
Dengan
organisasi sekolah ini diharapkan terjadi pembidangan dan pembagian kerja
sebagai kegiatan pengendalian sehingga memungkinkan terjalinnya kerjasama
antara kepala sekolah dengan wakil kepala sekolah dan semua wali kelas bahkan
dengan guru dan murid, antar wali kelas, antar guru dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar